Jumat, 22 Agustus 2008

Sorot Edisi 6/2008 - UAN : Siapa Takut?!

Apa kabar guys ?! Wah, waktu berjalan cepat ya? Sepertinya baru kemarin kita menginjak bangku sekolah, tak terasa sudah mau UAN. Sebuah ujian akhir yang akan menentukan kelulusan kita. Kelulusan yang menjadi modal penting untuk memulai langkah kita selanjutnya : meneruskan ke jenjang pendidikan lebih tinggi atau mencari pekerjaan ( bagi temen-teman SMU yang ngga ngelanjutin kuliah). So...terlepas dari kontroversi yang melingkupinya, biarlah itu menjadi wacana pemimpin-pemimpin kita yang berkompeten, UAN adalah sesuatu yang sangat penting bagi kita. Sudah seharusnyalah kita mempersiapkannya dengan serius.

Bagi sebagian siswa UAN adalah momok yang sangat menakutkan. Sudah kebayang dalam pikiran kalo soal-soal UAN itu sangat sulit. Bagaimana nanti kalo tidak lulus ? Bagaimana nanti kalo harus mengulang lagi ? Bagaimana nanti kalo ijasah yang kita terima cuma bertuliskan Paket B atau Paket C ? Bagaimana dengan masa depan kita nanti ? Bagaimana kalo ortu marah ? Banyak cerita mengerikan tentang UAN disekitar kita.

UAN bukanlah sesuatu seperti yang dibayangkan banyak siswa itu. Aku mempunyai kiat-kiat jitu dalam menghadapinya. Mau tau lebih lanjut hal-hal seputar UAN dan kiat-kiat menghadapinya tersebut? Sabar. Berikut ini akan aku bahas satu per satu. Mungkin nanti juga bermanfaat buat teman-teman semua. Gratis kok, ngga usah bayar. Asal paham dengan kosakataku yang agak amburadul ini...hehe. Maklum wong ndeso ( wah jadi buka rahasia ni...)

Sebenarnya kalo kita sudah terbiasa disiplin membagi waktu antara belajar, bermain dan mengerjakan pekerjaan-pekerjan rumah (membantu orang tua de el el) UAN tidak terlalu menjadi hal yang berat bagi kita. Toh, yang keluar nanti adalah soal-soal yang mata pelajarannya selalu kita pelajari sehari-hari. Lain kalo sehari-hari yang ada dalam pikiran kita hanya bermain, ngegame, atau nonton tv. Wajah selebritis dan cerita sinetron yang mengharu biru pastinya yang nyantol dalam otak kita.

Nah, ini dia kiat pertama dalam menghadapi UAN : disiplin dalam membagi waktu untuk belajar.

Mungkin teman-teman berpikir yang dimaksud disini adalah menyisihkan waktu sebanyak-banyaknya untuk belajar terus menerus tiada henti. Eit...tungu dulu. Bukan itu. Disiplin disini artinya kita harus konsisten membagi waktu antara belajar dan mengerjakan hal-hal lain. Jadi bukan berarti kita terus menerus belajar, mengurung diri di dalam kamar, tanpa mempedulikan hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Nanti malah disindir kuper oleh teman-teman kita yang lain. Ya...ngga??

Aku jadi teringat nasehat guruku beberapa waktu yang lalu. Belajar yang efektif itu adalah sedikt demi sedikit tetapi ajeg. Itu akan lebih masuk ke otak kita daripada belajar wayangan semalam suntuk atau bahasa kerennya sks (sistem kebut semalam). Niscaya hanya rasa lelah dan kantuk waktu ujian yang akan kita dapat jika sistem sks yang kita pakai.

Satu lagi tentang metode belajar ini yang perlu diperhatikan adalah mencari waktu yang tenang dan kondusif untuk belajar. Kalo aku pribadi, sebagai orang muslim, waktu yang kondusif itu adalah pada dini hari sehabis sholat tahajjud. Di saat itu orang-orang kebanyakan tertidur pulas sehingga suasana hening dan sepi, pikiran menjadi tenang dan yang kita pelajari bisa mudah diterima oleh otak. Apalagi habis sembahyang pula. Konsekuensinya ya kita harus tidur lebih awal agar bisa bangun lebih pagi dan esok harinya tidak ngantuk.

Kiat kedua adalah menambah wawasan dengan banyak berdiskusi kelompok atau bertanya kepada teman atau orang yang lebih tahu tentang mata pelajaran yang akan diujikan. Termasuk dalam kiat ini adalah ikut bimbingan belajar atau les privat. Hal ini terkadang perlu karena ada strategi-strategi khusus dalam mengerjakan sebuah soal agar bisa selesai dengan cepat. Pengalaman kakak-kakak kelas kita dulu dalam mengerjakan UAN juga dapat kita gunakan sebagai acuan.

Tetapi ini bukan berarti aku mewajibkan temen-teman untuk ikut bimbel atau les privat lho ?! Mengingat biayanya yang tidak murah dan sebagian dari kita ekonominya juga hanya berkecukupan saja, maka membuka diri dengan banyak bergaul dengan teman-teman kita yang ikut les adalah juga solusi yang cukup baik.

Nah, ini dia kiat terakhir dan sangat penting yang terkadang malah kita lupakan : meminta restu kepada orang tua dan berdoa kepada tuhan. Keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kepintaran dan kerja keras semata tetapi juga oleh faktor psikologis dari dalam diri orang tersebut. Restu dan doa orang tua tentulah memberikan spirit baru pada jiwa kita. Juga dengan doa yang kita lakukan sendiri. Bukankah sudah banyak cerita tentang orang-orang sukses yang berhasil karena restu orang tua dan doanya kepada tuhan ?!

Mudahkan kiat dari aku ?! Cuma tiga buah saja. Hal-hal diatas kalo benar-benar teman-teman lakukan niscaya UAN mendatang akan sukses. So...ngga ada yang sangat berat to dari UAN. Seperti iklan shampoo di tv : UAN ? Siapa takut...!!

Tak perlulah kita menggunakan cara-cara jadul seperti nyontek dan semacamnya. Kuno. Malah merugikan diri kita sendiri. Waktu kita banyak tersita untuk membuat kepekan yang belum tentu keluar. Juga sangat merugikan buat masa depan : rasa percaya diri kita menjadi hilang !

Nah, sebagai penutup aku hanya berpesan agar teman-teman menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan prima. Jangan banyak memforsir tenaga yang berlebihan supaya besok sewaktu UAN tiba, badan dan pikiran kita bisa fresh. Soal-soal pun bisa kita kerjakan dengan lancar.

Salam dan sukses selalu di UAN mendatang.

(Lalang, penulis yang menulis untuk kepuasan diri sendiri)



TEMA EDISI DEPAN:

Televisi, Tontonan Ideal?

Ilustrasi :

Hari ke hari, televisi menyajikan tontonan yang makin beraneka ragam mulai film kartun yang disusupi adegan kekerasan bahkan pornografi, sinetron-sinetron gak jelas, sampai pemilihan macam-macam idola instan. Meskipun masih banyak program televisi yang mendidik, masyarakat lebih memilih larut dalam program-program yang mengusung hedonisme. Bagaimana menyikapi fenomena ini? Kirim tulisan kalian ke Prasasti ya. Kami tunggu.

Label:

Comments on "Sorot Edisi 6/2008 - UAN : Siapa Takut?!"

 

post a comment