Jumat, 22 Agustus 2008

Kata Kamoe Edisi 6/2008

Bulan April dan Mei merupakan bulan Ujian Nasional yang membuat jantung berdebar kencang, terutama bagi teman – teman kita yang duduk di kelas 3 SMP / SMA sederajat atau adik – adik kita yang masih kelas 6 SD. Ya, UAN merupakan suatu moment yang membuat deg-degan , bukan saja bagi si murid, tapi juga orang tua serta guru. Untuk mencapai kesuksesan tersebut berbagai upaya dilakukan, mulai dari les, ikut bimbingan belajar, karantina sampai dengan cara klasik, yaitu nyontek. Nah, untuk yang terakhir ini apakah masih ada ? bagaimana pendapat temen-temen kita termasuk guru serta orang tua murid mengenai nyontek ini !
Afifudin Zuhri (17) pelajar kelas 3 di SMK Ma’arif 1 Wates ini mengatakan bahwa ujian dengan nilai rata-rata kelulusan 5,25 ini membuatnya takut juga, tapi harus optimis “pasti bisa” katanya. Ditanya tentang mencontek, masih perlu jika kepepet “ nek raiso tenan arep piye maneh, wong wis berusaha sekuat tenaga kok ! “ katanya. Menurutnya mencontek merupakan jalan terakhir supaya nilainya baik. Dalam menghadapi UAN ini ia belajar setiap hari, banyak berdoa dan beribadah serta meminta restu kepada orang tua dan kepada semuanya katanya. Lain lagi dengan Sunarko (15) pelajar kelas 3 di MTs N Wates ini. Ujian Nasional kali ini membuatnya deg-degan, takut ndak gak lulus. Apalagi dengan nilai rata-rata kelulusan 5,25 “memang sulit” katanya. Soal mencontek, dia ber[pendapat tidak perlu, ndak ketahuan. “ jika ketahuan dikeluarakan “ katanya sambil tersenyum. Untuk menghadapi UAN ini dia banyak belajar materi-materi yang akan diUAN kan. Bagi orang tua murid seperti Sukiyah (42) pedagang di pasar Wates ini mengaku pasrah sing kuaso melihat kedua anaknya yang akan menghadapi ujian nasional ini. “Aku raiso nuturi, isane mung ndungaake” katanya. Untuk mencontek menurutnya tidak perlu. Nilai 4 atau 5 jika itu merupakan hasil pikirannya sendiri, itu lebih membanggakan. Dalam menghadapi UAN, ia bertindak disiplin terhadap anaknya. Sehabis sholat maghrib TV harus mati, harus digunakan untuk belajar. Lain lagi bagi Didik Komaidi (35) guru di MAN 2 Wates harap-harap cemas melihat anak didiknya yang akan UAN. “3 materi pelajaran saja berat, apalagi menjadi 6 pelajaran. Ditambah syarat nilai yang naik” katanya. Menurutnya, mencontek tidak perlu. Kita harus jujur dan percaya pada diri sendiri. Oleh karena dalam menghadapi UAN ia memberi beberapa kiat, yaitu belajar yang rajin dan secara continue, “tidak mendadak” katanya. Sering latihan soal-soal, kalau bisa ikut bimbingan belajar atau ikut les. Yang terakhir adalah banyak berdoa.

Label:

Comments on "Kata Kamoe Edisi 6/2008"

 

post a comment