Gurat Edisi 6/2008
Sekilas Pandang Astiliano (untuk yang merasa) Dan kau sembunyikan dimana pandangku Setelah matamu membisu diam membatu Di rekah senyummu yang tersungging Atau tatapmu beku Diiringi tarian sang rembulan pagi Dimana kau sembunyikan ? Kucari lewat desiran darahku Tapi yang ada hanya wajahmu ayu Dimana kau sembunyikan ? Ku buka-tutup jendela Kau kembali tersenyum Dengan tarian rembulan pagi Eks perpusda, 2007 Memory Cinta Sigit Dwi Prasetya Lewat bahasa kalbu Ku coba rasakan khayalmu Disisi kenanganku bersamamu Tajamnya pisau Tak setajam tatapan matamu Yang menggores kerasnya batu hatiku Butir-butir cinta yang jatuh Seolah menandakan kehancuranku Dengan kenangan yang menyakitkan Kutahu..... Lamunan ini sesaat lagi akan hilang Tapi kenangan ini telah terukir dan membeku di hati. Jithungan Landung satu..dua...tiga...empat.... .... urutkan angka demi angka, beri waktu pada mereka, aku sedang jaga... pat tujuh...pat dlapan..pat sembilan..LIMAPULUH!! cukup sudah ludah tercurah.. aku akan mulai mencari. dimana mereka ?? tempat sembunyi tak ada aku hampir putus asa ! ternyata mereka... di depan tv, di bilik-bilik warnet, di depan ps, di warung-warung rokok.. tinggalkan aku yang terpojok. kapan mereka? berlari tapakkan kaki, sibakkan daun tuk sembunyi... aku kan terus jaga, sampai mereka tak bisa lagi tertawa... Gelap Lintang Selatan Embun yang dingin itu Menggigil ketakutan Bukan mentari yang tak-sedia hangatkan Tetapi aku telah menabur cinta dalam kepedihan Ku-terpaku melihat wajah itu Masih hitam pekam,... Langit renungan,15.04.08 Astiliano adalah punggawa komunitas Lumbung Aksara yang sekarang sibuk menimba ilmu di PP Al-Muhsin Krapyak, sambil mencari cinta. Sigit Dwi Prasetya, penyair kelahiran 6 Desember 1990 dan masih sekolah di MAN 1 Wates. Tinggal di Samigaluh. Landung, aktif di komunitas Padhang mBulan, suka naik gunung dan rengeng-rengeng di tepi kali. Akses tentangnya di www.jangkrikngerik.blogspot.com Lintang Selatan nama pena dari Hendri Sulistya penyair dan juga penulis tinggal di Cauman City tepian sungai Serang,lahir di atas pembaringan di bawah atap langit keheningan dengan suara tangis kegembiraan,150585. Label: Gurat |
Comments on "Gurat Edisi 6/2008"