Rabu, 20 Agustus 2008

Kata Kamoe Edisi 5/2008

Teknologi informasi berkembang begitu pesat sehingga seolah dunia ini terasa sempit. Tak terkecuali pula dengan internet. Teknologi ini mampu membius generasi muda kita, hingga kadang lupa waktu. Seperti dituturkan Putri (15) pelajar SMU 1 Wates, yang mengatakan internet membuat pengetahuannya tambah luas. Namun juga harus hati-hati sebab bisa menghabiskan banyak uang dan waktu. Dengan adanya kebebasan akses, ia menyarankan supaya membuka situs-situs yang baik-baik jangan yang berbau porno, “ Mempertebal iman adalah yang terpenting ” himbaunya. Bagi anak-anak kecil, hendaknya orang tua lebih ketat, kemana anak pergi ortu harus tahu, supaya tidak buka situs yang jelek-jelek tuturnya lagi. Terkait dengan banyak pelajar yang ngenet saat jam sekolah, menurutnya warnet harus tegas, salah satunya dengan menunjukkan kartu pelajar.

Lain lagi dengan Angga (13) pelajar kelas 2 di SLTP 2 Pengasih ini mengatakan,dengan warnet kita jadi tidak gaptek. Namun juga harus hati-hati, “ bisa ketagihan” tuturnya. Terkait adanya siswa yang mbolos, tidak sampai ke sekolah karena nge-net ia menyarankan supaya ada aturan yang jelas dari pihak warnet. Misal pada saat jam sekolah pelajar dilarang masuk. Bagi sekolah sendiri supaya menganjurkan siswanya agar tidak membuka situs-situs yang seronok katanya. Bagi ortu supaya mengawasi aktivitas anak-anaknya, misal pergi tidak lama-lama, kemana anak pergi orang tua harus tahu sarannya lagi.

Sementara Wikankara (22), mahasiswa semester 8 ISTA Yogyakarta, menuturkan warnet memang merupakan fenomena baru di Kulon Progo beberapa tahun terakhir ini, namun bermanfaat atau tidaknya relatif juga. “Sebagian besar user muda biasanya nge-net cuma buat seneng-seneng, seperti friendster dan chat. Kalau buat aku pribadi ya banyak pentingnya coz membantu kelancaran kuliah”, katanya. Namun biar bagaimanapun, menurutnya keberadaan warnet tetaplah penting sebab setiap orang pada zaman ini membutuhkan informasi yang cepat dan up to date, meskipun ada efek negatif yang muncul. Untuk meminimalkan efek negatif, menurutnya dibutuhkan kepedulian pengelola warnet untuk mem-blok situs-situs dewasa, pornografi dan kekerasan pada jam-jam tertentu.

Senada, Girra (21), operator internet di Wates ini mengungkapkan sisi positif teknologi internet, informasi cepat didapat, memudahkan pengiriman surat, transaksi e-commerce,mengembangkan intelegensi dan wawasan serta membuatnya berinteraksi dengan orang-orang di penjuru dunia. “Menghilangkan batas fisik dan menciptakan dunia baru” tuturnya. Ia sependapat bahwa user muda kebanyakan larut dalam friendster dan chat, menjadikan anak sekolah kurang produktif karena menggunakan lebih banyak waktu untuk hal tersebut. Ia menuturkan, meskipun dibuat peraturan pelajar tidak boleh nge-net pada jam sekolah, akan sangat sulit pada pelaksanaannya. Jalan tengahnya memang mem-blok situs-situs porno dan hanya membukanya pada jam-jam tertentu.

Label:

Comments on "Kata Kamoe Edisi 5/2008"

 

post a comment