Jumat, 22 Agustus 2008

Kata Kamoe Edisi 7/2008

Televisi, Tontonan Ideal?

Setiap hari segudang acara di TV bisa kita saksikan, mulai dari film kartun, sinetron, kontes adu bakat, infotainment, dan sebagainya. Tentunya hal itu menimbulkan beragam tanggapan dari masyarakat. Apakah TV saat ini bisa menjadi tontonan yang ideal ?

Siti Muthmainnah (19) mahasiswa S1 PGSD UNY mengatakan bahwa TV saat ini sudah tidak ideal lagi. Televisi sekarang hanya menitikberatkan komersialitas TV itu sendiri, yaitu menyuguhkan hal-hal yang hedonis semata. akan tetapi mungkin menurut sebagian masyarakat tayangan TV yang seperti itu dibutuhkan untuk sekedar meneghilangkan penat akibat dari kesibukan walaupun tayangan itu tidak ideal. Oleh karenanya, menurutnya lagi kita tidak harus sama sekali tidak menontonnya, karena tidak semua acara TV hanya menyuguhkan hal-hal yang hedonis, toh dengan TV kita bisa memperoleh informasi yang aktual, asal kita selektif.

Menurut Lisda Eka Pratiwi (16) siswi kelas 3 SMP 1 Pengasih,dalam nonton TV yang penting kita melihat yang baik-baik karena tidak semua tayangan TV itu jelek. "Acara seperti AFI, KDI kan bisa untuk membuka kesempatan bagi yang berbakat, jadi masih ada yang bagus" ungkapnya. Yang penting sikap selektif dan kreatif dalam menonton TV, seperti menonton berita dan ketika menonton hanya untuk hiburan saja.

Sementara Mardani (36) kiai muda di desa Argosari, Samigaluh, mengatakan bahwa masalah yang satu ini memang sudah tidak ideal lagi untuk kalangan tertentu, contoh untuk anak-anak, ataupun kalangan masyarakat yang ingin menyalahgunakan dengan meniru adegan-adegan TV. Tetapi tidak semua acara tv menyuguhkan hal-hal yang tidak baik, yang perlu kita tonton adalah yang positif-positif saja, dan acara yang kurang baik bisa diperbaiki penayangannya (jam tayang. red) sehingga bisa diterima semua kalangan, saling instropeksi antara stasiun TV dan kita sebagai masyarakat mengambil yang bermanfaat saja.

Drs. Kasdiyono (48) Ketua DPRD Kulon Progo mengungkapkan, TV sudah tidak bisa lagi menjadi media edukasi; "banyak acara-acara yang mengganggu proses pendidikan terhadap anak". Banyak tayangan yang memberi gambaran terhadap masyarakat sehingga tergesa-gesa dalam mengambil keputusan tanpa melalui proses yang benar, tanpa melalui upaya yang maksimal. Sebagai contoh iklan yang hanya untuk kalangan menengah keatas, atau film yang hanya membawa anak kealam fantasi sehingga pemikirannya menjadi imajiner.Walaupun begitu,kita tidak boleh sama sekali untuk tidak menonton TV, karena kita tidak boleh gagap iptek. Harus ada pengaturan dan pengendalian dari suatu lembaga yang independen yang mensortir acara-acara tersebut sehingga acara TV bisa sesuai dengan tujuan berbangsa dan bernegara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan agar TV tidak merusak mekanisme edukasi harus ada upaya penyadaran dari masyarakat yaitu dimulai dari himpunan pemirsa TV yaitu keluarga, karena dalam hal ini peranan orang tua sangat dominan, Dengan begitu mind set masyarakat tidak akan terbawa oleh settingan TV yang memang penuh dengan berbagai kepentingan.

Label:

Comments on "Kata Kamoe Edisi 7/2008"

 

post a comment