Gurat Edisi 7/2008
Untitled Lintang Selatan Dalam segenap waktu perkenankanlah aku menulis kisahkisahmu di syairku pancaran-pancaran rahasia keluar dari hatiku maka perkenankanlah pula segenap indraku melukismu. Lihat, Dengar dan Berpikirlah!!! Moellah Ni'amy Apa yang kan dilakukan seorang buta Ketika dihadapkan pada tubuh indah seorang gadis Padahal ia tak mampu melihat Dengarlah! Apa yang akan dikatakan seorang tuli Saat ia diperdengarkan sebuah alunan musik yang merdu Bahkan ia tak mengenal apa itu nada Pikirkanlah!! Langkah apa yang bisa ditempuh seorang dungu Ketika ia dipaksa memecahkan sebuah teka-teki Sedang tak satu pun ide muncul dalam benaknya Jawablah!!! Apa yang harus dikatakan oleh si bisu untuk menjelaskan semua ini... Bendungan, 22 Mei 2008 Arti Sahabat Laila Sofiana Jika dengan cinta kita tak saling bahagia Jika dengan sayang kita tak saling menyapa Jika rindu kita tak saling senyum Maka teman... Adalah labuhan yang bisa melebarkan sayapnya tuk kita Karena teman... Jika itu benar-benar murni akan menerima kita dengan segala senyum dan air mata serta tangis tawa kita Kita kan selalu bersama kapanpun dan dimanapun adanya dalam sebuah persahabatan Kotagede, 24 Mei 2008 Lintang Selatan, nama pena dari Hendri Sulistya, penyair yang cukup aktif dalam komunitas Lumbung Aksara dan terlibat dalam pementasan teater Mei lalu. Sekarang menjadi lay-outer baru Prasasti. Moellah Niamy, anak ketujuh dari delapan bersaudara, nyantri di ponpes Al-Munawwir Krapyak, Yogya. Masih kuliah di UIN SUKA, emailnya boss_inam@yahoo.com. Laila Sofiana, kelahiran Blitar 14 Mei 1986, tinggal di PP. Nurul Ummah Kotagede, masih kuliah di sebuah universitas di Yogya. Label: Gurat |
Comments on "Gurat Edisi 7/2008"