Jumat, 22 Agustus 2008

Gurat Edisi 7/2008

Untitled

Lintang Selatan


Dalam segenap waktu perkenankanlah aku
menulis kisahkisahmu di syairku
pancaran-pancaran rahasia keluar dari hatiku
maka perkenankanlah pula
segenap indraku melukismu.



Lihat, Dengar dan Berpikirlah!!!

Moellah Ni'amy


Apa yang kan dilakukan seorang buta
Ketika dihadapkan pada tubuh indah seorang gadis
Padahal ia tak mampu melihat
Dengarlah!
Apa yang akan dikatakan seorang tuli
Saat ia diperdengarkan sebuah alunan musik yang merdu
Bahkan ia tak mengenal apa itu nada
Pikirkanlah!!
Langkah apa yang bisa ditempuh seorang dungu
Ketika ia dipaksa memecahkan sebuah teka-teki
Sedang tak satu pun ide muncul dalam benaknya
Jawablah!!!
Apa yang harus dikatakan oleh si bisu
untuk menjelaskan semua ini...

Bendungan, 22 Mei 2008



Arti Sahabat

Laila Sofiana


Jika dengan cinta kita tak saling bahagia
Jika dengan sayang kita tak saling menyapa
Jika rindu kita tak saling senyum
Maka teman...
Adalah labuhan yang bisa melebarkan sayapnya tuk kita
Karena teman...
Jika itu benar-benar murni akan menerima kita
dengan segala senyum dan air mata
serta tangis tawa kita
Kita kan selalu bersama kapanpun dan dimanapun
adanya dalam sebuah persahabatan

Kotagede, 24 Mei 2008







Lintang Selatan, nama pena dari Hendri Sulistya, penyair yang cukup aktif dalam komunitas Lumbung Aksara dan terlibat dalam pementasan teater Mei lalu. Sekarang menjadi lay-outer baru Prasasti.


Moellah Niamy,
anak ketujuh dari delapan bersaudara, nyantri di ponpes Al-Munawwir Krapyak, Yogya. Masih kuliah di UIN SUKA, emailnya boss_inam@yahoo.com.

Laila Sofiana, kelahiran Blitar 14 Mei 1986, tinggal di PP. Nurul Ummah Kotagede, masih kuliah di sebuah universitas di Yogya.

Label:

Comments on "Gurat Edisi 7/2008"

 

post a comment